Jumat, 11 Januari 2013

Perancang simbol keagamaan

Rasa nya tidak penting untuk membahas ini, untuk itulah saya menulisnya untuk dibahas, simbol - simbol agama yang melekat dimasyarakat dunia tentunya menjadi rubrik saat ini di blog saya, ya dari berbagai bentuk yang bagus beredar berabad-abad di dunia. bagaimana hukum nya? sedangkan simbol memiliki bentuk fisik yang seharus nya terdapat hukum kepastian, karna bersifat perwujudan. bentuk geometri sudah pasti memiliki kesepakatan kongkrit bahwa kotak adalah kotak, bulat adalah bulat namun hal itu tidak semata-mata di sepakati begitu saja, bentuk geometri sudah memiliki hukum dari alam, karna bentuk tersebut lahir berdasarkan proyeksi alam dan manusia menggunakan nya sebagai bahasa. sedangkan pertanyaan saya adalah mengenai hukum bentuk simbol agama, yang menjadi dogma bagi umat selama berabad-abad hanya untuk meyakini dan sebagai media komunikasi non verbal saja untuk menyatakan identitas nya, sedangkan hukum dasar nya yang seharusnya bersandar pada kepastian bentuk tidak pernah mau di angkat ke permukaan, apakah benar bulan dan bintang di sepakati sebagai islam, atau salib adalah berbentuk palang? kenapa jika agama adalah sesuatu yang serius, tetapi umat nya tidak serius dalam mengurus lambang agama nya sebagai identitas sosial, terlebih lagi untuk sebagian agama yang menciptakan simbol nya melalui tangan manusia kenapa tidak ada yang mau mengakui pelakunya, paling tidak membuat standar graphic manual nya sehingga tiap grid, proporsi bentuk serta kesepakatan warna dan ukuran tidak berbeda-beda, jadi tidak lagi kesalahan jika seseorang ingin menggambar bintang sedikit mirip bintang david, dan tidak di tuduh yahudi, karna sudah ada bentuk yang seharusnya dan memang di sucikan bagi tiap2 agama untuk tidak mendustakan bentuk.

selain itu apakah adil jika agama begitu rentan untuk dikotak-kotakan dengan simbol, sehingga hal ini memicu banyak pertikaian sedangkan misi tiap2 agama adalah untuk perdamaian? Sepanjang sejarah, Kekristenan dikenal bukan dari simbol-simbol yang mereka kenakan, tapi dari perbuatan hidup mereka. Pada jaman gereja mula-mula kekristenan dikenal karena mereka saling mengasihi, saling membantu satu dengan yang lain, maka tepat apa kata Yesus bahwa, “ kamu adalah garam dunia…kamu adalah terang dunia….” (Matius 13,14).

Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah saw bersabda,’Barangsiapa meniru-niru suatu kaum maka dia termasuk dari mereka.” (HR. Abu Daud) sebagaimana diriwayatkan dari adi bin Hatim berkata,”Aku mendatangi Nabi saw sementara di leherku terdapat salib dari emas. Maka beliau saw bersabda,’Buanglah berhala itu darimu.” (Al Mausu’ah al fiqhiyah juz II hal 4244).
lalu apalah arti sebuah simbol jika nantinya hanya akan mengagung-agungkan bentuk, mensucikannya dan melebihi dari apapun di sekitar kita (yang berwujud) sedangkan dogma yang ditanam saja kita tidak bisa mempercayai siapa dari mana dan bagaimana bentuk tersebut diciptakan. maka buat saya buang jauh-jauh simbol tersebut dan kembalikan pada alam, sehingga hubungan antar manusia kembali baik sebagi mana yang diharapkan, dan hubungan manusia dengan tuhan tidak diwakilkan dengan berhala lagi.
dan akhirnya saya dapat mempublish kartu permainan ini tidak dianggap memainkan agama, karna saya sudah berpendapat melalui tulisan ini agar dapat di maklumi.